Karena kederdasan yang ia miliki ini, ia dinobatkan sebagai orang terbijak di desa tempat ia tinggal.
Salah satu bukti kedersan yang ia miliki adalah mampu menghitung jumlah bintang yang ada di langit.
Blog Kisah Abu Nawas akan menceritakan kisahnya.
Pada suatu hari, ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Tak jelas apa yang menuntun ketiga orang bijak tersebut hingaa sampailah mereka pada suatu hari di desa Abu Nawas tinggal.
Tanpa basa-basi lagi, dengan alasan waktu yang sangat mendesak, ketiga orang tersebut meminta beberapa warga untuk mengajukan diri agar mau menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh ketiga orang bijak tersebut. Semua pun menggelengkan kepala tanda tak mampu menjawab.
Tanya Jawab
Namun tak lama kemudian, orang-orang desa pun menyodorkan Abu Nawas sebagai wakil orang-orang bijak untuk mewakili desa mereka. Abu Nawas dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa yang menonton percakapan itu seputar tanya jawab.
Orang bijak pertama bertanya kepada Abu Nawas,
"Dimanakah sebenarnya pusat buni?"
"Tepat di bawah telapak kaki saya, Saudara," jawab Abu Nawas.
"Bagaimana bisa Saudara buktikan hal itu?" tanya orang bijak pertama tadi.
"Kalau tidak percaya, ukur saja sendiri," jawab Abu Nawas enteng.
Orang bijak yang pertama tadi diam tak bisa menjawab.
Melihat orang bijak pertama tadi kalah oleh Abu Nawas, tiba giliran orang bijak kedua yang mengajukan pertanyaan.
"Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?" tanyanya.
"Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini," jawab Abu Nawas
"Bagaimana bisa Saudara buktikan tentang hal itu," tanya orang bijak kedua.
"Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai ini, dan nanti Saudara akan tahu kebenarannya," jawab Abu Nawas dengan enteng tanpa dosa.
"Kalau itu sih bicara ngawur, bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai?" tanya orang bijak kedua lagi.
"Nah...kalau saya ngawur, kenapa Saudara juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?" sanggah Abu Nawas.
Mendengar jawaban itu, si orang bijak kedua pun tidak bisa melanjutkan pertanyaannya lagi.
Orang Terbijak
Mengetahui kedua temannya tak berdaya atas setiap jawaban yang diberikan oleh Abu Nawas, maka orang bijak yang ketiga pun mengajukan pertanyaan.
Diantara ketiga orang bijak itu, orang ketiga inilah yang katanya paling bijak.
Dirinya benar-benar terusik oleh setiap jawaban cerdik yang diberikan oleh Abu Nawas.
"Tampaknya Saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba Saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu," tanya orang bijak ketiga itu dengan ketusnya.
"Saya tahu jumlahnya, jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan jumlah rambut yang ada di janggut Saudara," jawab Abu Nawas dengan ketus pula.
"Bagaimana Saudara bisa buktikan hal itu?" tanya orang bijak ketiga lagi.
"Oh... kalau yang itu sih mudah, begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut Saudara. Nah...kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya yang keliru," jawab Abu Nawas dengan penuh semangat.
Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung yang seperti itu.
Akhirnya orang bijak tersebut kembali ke negeri asalnya, dan sementara itu orang-orang desa yang meyaksikan semakin yakin bahwa Abu Nawas adalah orang terbijak diantara keempat orang tersebut.
Selesai.
Pertanyaan ngawur dijawab dengan jawaban yang ngawur juga, hehe... Abu Nawas emang Cerdik.:)
ReplyDeleteabu nawas emang ndak ada matinya... :D
ReplyDeleteMantap mamen :)
ReplyDeletecerdik jg tuh si Abu Nawasnya
cara unik alaa abu nawas..
ReplyDeletesalam kenal..
Wah menarik banget...
ReplyDeleteberarti orang sombong harus dilawan dg kesombongan pula biar sadar di atas langit ada langit hehehe.....
abu nawas slalu menyeleaikan masalah dengan cara yang cerdik...
ReplyDeleteAbunawas emang oke sangat cerdik sekali
ReplyDeletejangan merendahkan orang lain...diatas langit pasti ada langit...
ReplyDeleteSalam
ReplyDeleteKabar qu baik kawan.
Maaf baru mampir lagi kawan.
Selalu ada rasa berbeda setiap membaca kisah abu nawas ini kawan..
Salam kawan
Subhanallah :)
ReplyDeleteTukeran long dong...!!! link anda udah saya simpan... thank you...
ReplyDeleteorang sombong biasanya tak pakai akal logika, kena deh :D
ReplyDeletehahaha.. org sombong emang musti di gituin :p
ReplyDeleteAbu Nawas memang cerdik sob
ReplyDeletesukses selalu ya
Selalu ada jawaban yang bisa menghiburrr
ReplyDeleteHAHAHAHA, dasar AbuNawas, memang mantap pemikiran cerdas abunawas ini :)
ReplyDeleteNice Post, happy blogging
ReplyDeletesalam sobat :)
ReplyDeleteinformasi yang menarik sekali :)
wkwkwkkk, aneh2 aja ni si abu nawas, pertanyaan itu jawabnya ini, dengan ngawur tapi membuat lawan bicaranya mabok :P
ReplyDeletewkwkkwkwkkkkk.......kwaaaaakkakkakkawkwkwkk.........kwaaaakwkwkwkkwkk.........unuk...uhuk...uhuk..mmmprettt...!!!....
ReplyDeletewkwkwkwk lucu banget abu nawas .....
ReplyDelete