Antara Sahabat dan Keyakinan

Kisah Abu Nawas kali ini dengan judul "Antara Sahabat dan Keyakinan"

Berikut Kisahnya:

"Abu Nawas...." kata Baginda Raja Harun Al-Rasyid.
"Daulat Paduka yang mulia." jawab Abu Nawas.
"Aku akan beterus terang kepadamu bahwa kali ini engkau aku panggil bukan untuk kupermainkan atau aku perangkap.
Tetapi aku benar-benar memerlukan bantuanmu." kata Baginda.

"Apakah gerangan yang bisa hamba lakukan untuk paduka?" tanya Abu Nawas.

Pertanyaan Baginda:
"Ketahuilah bahwa beberapa hari yang lalu aku mendapat kunjungan dari negeri sahabat, kebetulan rajanya beragama Yahudi.
Raja itu adalah sahabat karibku hingga begitu berjumpa denganku, dia langsung mengucapkan salam secara Islam.
Aku tidak menduga sama sekali.

Tanpa pikir panjang aku membalas salamnya sesuai dengan ajaran agama kita yaitu kalau mendapat salam dari orang yang tidak beragama Islam hendaklah engkau jawab dengan Wassamualaikum (kecelakaan bagi kamu).
Tentu saja dia merasa tersinggung.
Dia menaynyakan mengapa aku tega membalas salamnya yang penuh doa keselamatan dengan jwaban yang mengandung kecelakaan.

Saat itu sungguh aku tak bisa berkata apa-apa selain diam.
Pertemuanku dengan dia selanjutnya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Aku berusaha menjelaskan bahwa aku hanya melaksanakan apa yang dianjurkan oleh ajaran Islam, akan tetapi dia tidak bisa menerima penjelasanku.

Aku merasakan bahwa pandangannya terhadap Islam tidak semakin baik, tetapi sebaliknya.
Namun bila engkau mempunyai alasan lain yang bisa aku terima, kita akan tetap bersahabat, begitu kata sahabat karibku itu."

"Kalau hanya itu persoalannya, mungkin hamba bisa memberikan alasan yang dikehendaki Raja sahabat paduka itu yang mulia." kata Abu Nawas meyakinkan Baginda.

Mendengar kesanggupan Abu Nawas, Baginda amat riang dan Raja pun berulang-ulang menepuk pundak Baginda.
Wajah Baginda yang semula gundah gulana seketika itu berubah cerah.

"Cepat katakan wahai Abu Nawas, jangan biarakan aku menunggu." kata Baginda tak sabar.

Jawaban Abu Nawas:
"Baginda yang mulia...memang sepantasnyalah kalau Raja Yahudi itu menghaturkan ucapan salam keselamatan dan kesejahteraan kepada Baginda.
Karena ajaran Islam memang menuju keselamatan dari siksa api nerakan dan kesejahteraan menuju surga.

Bukankah Islam mengajarkan tauhid yang berarti tidak menyekutukan Allah SWT, juga termasuk tidak menganggap Allah mempunyai anak.
Nah ajaran tauhid ini tidak dimiliki oleh agama-agama lain termasuk agama yang dianut Raja Yahudi sahabat paduka itu.

Ajaran agama Yahudi menganggap Uzair adalah anak Allah.
Maha Suci Allah dengan anggapan itu dan tidak pantas Allah mempunyai anak.
Sedangkan orang Islam membalas salam dengan ucapak Wassamualaikum (kecelakaan bagi kamu) bukan berarti mendoakan agar kamu celaka.
Akan tetapi semata-mata karena ketulusan dan kejujuran Islam yang masih bersedia memperingatkan orang lain atas kecelakaan yang akan menimpa bila mereka tetap berpegang teguh pada keyakinan yang keliru."

Seketika itu juga kegundahan Baginda Raja Harun Al-Rasyid sirna.
Kali ini saking gembiranya, Baginda menawarkan agar Abu Nawas memilih sendiri hadiah apa yang disukai.
Namun Abu Nawas tidak memilih apa-apa karena ia berkeyakinan bahwa tak selayaknya ia menerima upah dari ilmu agama yang ia sampaikan,

Mohon maaf untuk yang beragama lain selain Islam.
Semata hanya kisah saja yang dicuplik dari lembaran hadits Rasulullah SAW yang diulas melalui cerita agar lebih mudah dipahami.

Subscribe to receive free email updates:

37 Responses to "Antara Sahabat dan Keyakinan"

  1. islam itu memanglah sebenar benarnya rahmatan lil alamin :)

    ReplyDelete
  2. bukannya seharusnya menjawab waalaikumsalam kalau ada yg memberi salam assalamualaikum kpd kita walau beda agama

    ReplyDelete
  3. saya slalu suka dengan cerita2 nya termasuk yang ini....

    ReplyDelete
  4. Jawaban yang bijak dari abu nawas kepada baginda rajanya,,,,,

    ReplyDelete
  5. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini, kita tetap selalu memperingatkan kepada orang yang berbuat salah dan memberi salam kepada orang muslim

    ReplyDelete
  6. slalu da jwaban yg terbaik dari si abu :D

    ReplyDelete
  7. abu nawas, sudah pandai ilmu agama, bijak pula..

    ReplyDelete
  8. sumbernya bisa disertakan mas, rasanya ada yang mengganggu ini.

    ReplyDelete
  9. orang memberi salam sepatutnya di balas walaupun beda faham ya saling menghargailah

    ReplyDelete
  10. orang memberi salam sepatutnya di balas walaupun beda faham ya saling menghargailah

    ReplyDelete
  11. Bila ada seorang non Muslim yang mengucapkan salam kepada kita (Orang Muslim)dengan ucapan fasih, benar dan tidak bermaksud mengolok-olok, maka kita harus jawab juga dengan ucapan yang lebih baik atau setidaknya sama.

    "Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
    penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
    Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu."
    (QS. An Nisaa' : 86).

    ReplyDelete
  12. banyak pelajaran yang saya dapatkan dari cerita-cerita abu nawas ini :)

    ReplyDelete
  13. bismillah.. Setau saya, assaamu'alaykum itu bkn contoh dr rosulullah saw, justru itu ucpan yg ditujukan kpd rosulullah dr kaum kuffar.. Mnjwab slam dr non muslim cukup dgn kata wa'alaika atau wa'alaikum.

    ReplyDelete
  14. wah saya baru mengerti sekarang dengan arti balasan itu..:)

    ReplyDelete
  15. yg paling penting adalah saling menghargai,,,,berbeda keyakinan bukan berarti harus bermusuhan dan memaksakan utk meyakini apa yg kita yakini ;)

    ReplyDelete
  16. cerita yang sangat berinspirasi sob dan meberikan peljaran hidup yang begitu berarti,,,

    ReplyDelete
  17. pagi .. ijin baca2 ya ..

    salam :)

    ReplyDelete
  18. Wach maknyus nich mas ceritanya,salam...:D

    ReplyDelete
  19. saya kalo dapat salam dri nonmuslim tetap jawab semsetinya :)

    ReplyDelete
  20. Abunawas memang menjalankan agama tanpa takut.. Beda sama org zaman sekarang, lebih takut sama manusia daripada Allah.

    ReplyDelete
  21. Assalamu'alaikum Kang Abu...

    Iya sih begitu dalam cerita si Abu Nawas, tapi dalam riwayat lain insya Allah dari Aisyah r.a sepertinya cukup membalas dengan WA'ALAIKUM saja tanpa diteruskan agar tidak menyinggung perasaan dan sekedar saling menyapa tanpa do'a.

    Matur nuwun...
    Met Tahun Baru Hijriyah 1432 H.

    ReplyDelete
  22. Abunawas takkan pernah kehabisan ide2 hehe...^_^

    ReplyDelete
  23. I am first here visiting your site while I'm glad a nice post. I continued reading continued until I finished your so i really like it .. thanks sharing, nice blog

    ReplyDelete
  24. Berbagi kisah itu sangat bagus,di tunggu kisah selanjutnya!

    ReplyDelete
  25. tidak ada agama yg menyuruh umatnya utk berbuat jahat kecuali agama yg menyimpang / sesat . ,

    ReplyDelete
  26. ceritanya sip sob.. banyak pembelazaran nich.. keep posting and salam kenal yach...

    ReplyDelete
  27. AQ suka kesini karena ceritanya menarik sekali,,,termasuk yg ini syahdu menggoda hati...

    ReplyDelete