Sudah bertahun lamanya Baginda ini selalu punya banyak ide untuk menjebak Abu Nawas dan ingin memenjarakannya, namun selalu saja gagal.
Kali ini Baginda punya siasat jitu dan dia bisa memastikan kalau Abunawas akan terperangkap dalam permainannya.
Kali ini Baginda punya siasat jitu dan dia bisa memastikan kalau Abunawas akan terperangkap dalam permainannya.
Suatu sore ketika Baginda berendam di dalam kolam, ia berkata kepada para menterinya.
"Aku punya akal untuk menjebak Abu Nawas."
"Apakah itu wahai paduka yang mulia?" tanya salah seorang menteri.
"Kalian tak usah tahu dulu. Aku hanya ingin kalian datang lebih dini besok sore ke kolam ini. Jangan lupa datanglah sebelum Abunawas datang, karena aku akan mengundangnya untuk mandi bersama-sama kita," jelas Baginda.
"Aku punya akal untuk menjebak Abu Nawas."
"Apakah itu wahai paduka yang mulia?" tanya salah seorang menteri.
"Kalian tak usah tahu dulu. Aku hanya ingin kalian datang lebih dini besok sore ke kolam ini. Jangan lupa datanglah sebelum Abunawas datang, karena aku akan mengundangnya untuk mandi bersama-sama kita," jelas Baginda.
Akhirnya keesokan harinya Baginda dan para menteri telah dulu datang sebelum Abu Nawas.
Baginda membagikan 20 butir telur ayam kepada para menterinya, sedangkan yang satu untuk Baginda sendiri.Pengarahan telah diberikan dan dilaksanakan oleh para menteri untuk menjebak Abu Nawas.
Baginda membagikan 20 butir telur ayam kepada para menterinya, sedangkan yang satu untuk Baginda sendiri.Pengarahan telah diberikan dan dilaksanakan oleh para menteri untuk menjebak Abu Nawas.
Ketika Abu Nawas datang, Bainda beserta para menteri sudah terlebih dahulu berendam di dalam kolam.
Abu Nawas disuruh ikut berendam saat itu juga.
Abu Nawas harap-harap cemas, kira-kira permainan apa yang akan dia hadapi, mungkin permainan kali ini akan lebih berat karena Baginda tidak memberinya tenggang waktu untuk berfikir.
Begitu guman Abu Nawas.
Abu Nawas disuruh ikut berendam saat itu juga.
Abu Nawas harap-harap cemas, kira-kira permainan apa yang akan dia hadapi, mungkin permainan kali ini akan lebih berat karena Baginda tidak memberinya tenggang waktu untuk berfikir.
Begitu guman Abu Nawas.
"Hai Abu Nawas, aku mengndangmu mandi bersama karena ingin mengajak engkau ikut dalam permainan kami."
"Permainan apakah itu Paduka yang mulia?" tanya Abu Nawas.
"Kita sekali-kali melakukan sesuatu yang secara alami hanya bisa dilakukan oleh binatang.
Sebagai manusia kita harus bisa dengan carakita masing-masing," kata Baginda senyum.
"Hamba belum mengerti Baginda yang mulia," kata Abu Nawas takut.
"Masing-masing dari kita harus bisa bertelur seperti ayam, dan barang siapa yang tidak bisa bertelur maka ia harus dihukum," jelas Baginda.
Abu Nawas tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya murungdan ia yakin dirinya tidak dapat bertelur.
"Nah sekarang apalagi yang kita tunggu, kita menyelam lalu naik ke atas sambil menunjukkan telur kita masing-masing," perintah Baginda.
Baginda dan para menteri mulai menyelam, kemudian naik ke atas sambil menunjukkan telur.
Abu Nawas masih saja di dalam kolam untuk bertelur, hiks hiks...
Abu Nawas sadar kalau Baginda dan para menteri telah mempersiapkan telur untuk masing-masing.
Karena belum ada seorang manusia pun yang bisa bertelur.
Tak kuat menyelam terlalu lama, Abu Nawas akhirnya naik ke permukaan dan menepi.
baginda langsung menghampirinya.
"Ampun Tuanku yang mulia, hamba tidak bisa bertelur seperti Baginda dan para menteri," kata Abu Nawas sambil membungkuk hormat.
"Kalau begitu engkau harus dihukum," kata Baginda bangga.
Abu Nawas masih saja di dalam kolam untuk bertelur, hiks hiks...
Abu Nawas sadar kalau Baginda dan para menteri telah mempersiapkan telur untuk masing-masing.
Karena belum ada seorang manusia pun yang bisa bertelur.
Tak kuat menyelam terlalu lama, Abu Nawas akhirnya naik ke permukaan dan menepi.
baginda langsung menghampirinya.
"Ampun Tuanku yang mulia, hamba tidak bisa bertelur seperti Baginda dan para menteri," kata Abu Nawas sambil membungkuk hormat.
"Kalau begitu engkau harus dihukum," kata Baginda bangga.
"Tunggu dulu wahai Tuanku yang mulia," kata Abu Nawas memohon.
"Apalagi hai Abu Nawas," tanya Baginda tidak sabar.
"Paduka yang mulia, sebelumnya ijinkan hambba membela diri, sebenarnya kalau hamba tentu mampu, akan tetapi hamba merasa menjadi ayam jantan maka hamba tidak bisa bertelur.
Hanya Ayam betina saja yang bisa bertelur," jelas Abu Nawas.
Tentu saja Raja tidak bisa berkata apa-apa, wajahnya terlihat malu,jadi semua yang membawa telur tadi ayam betina donk jadinya...
Abu Nawas memang licin.
Karena malu, Raja dan para menteri segera berpakaian, kemudian langsung menuju istana tanpa sepatah kata.
Abu Nawas memang licin.
Karena malu, Raja dan para menteri segera berpakaian, kemudian langsung menuju istana tanpa sepatah kata.
Abu Nawas sendiri tak mengira kalau dirinya bakal lolos dari jebakan Baginda yang satu ini.
Kisah Abu Nawas ini hanya dongeng saja.
Assalamu'alaikum wr.wb.
ReplyDeleteHmmm...ternyata baginda raja jg suka games-games ya semacam outbond saja neh...
Untung si Abu Nawas cepat tanggap dan cerdik...jadi sll bisa terhindar dari jebakan betmen sang raja....
Met pagi, met berlibur....
Terima kasih ya Kang Abu...
hahahaha pasukan betina cuma di kalahkan oleh seorang abu nawas sendiri, itu raja kalo bertelur harusnya jadi ratu, bukan begitu sodara2? hehe...
ReplyDeletehe..he...he...lucu dan menarik..
ReplyDeleteada-ada saja..
ReplyDeleteBerpikir dulu sebelum bertindak, mungkin itu salah satu pesan dari sekian banyak pesan yang bisa dipetik dari cerita ini...
ReplyDeleteMasa yang jantan (laki-laki) disuruh bertelur? hehehe
Nice
gokill
ReplyDeletememng..
mantabs nich...
hahaha, gondok tuh raja,, :)
ReplyDeletebener
ReplyDeletehanya ayam betina yg bertelur
jadi raja dan menteri adalah betina
jiahahaha...
hehehehey....
ReplyDeleteNgakak.com
:D
SALAM BERKAWAND
waduh.. pemaksaan nih untk bisa bertelur...
ReplyDeletekeren tuh abunawas. sayang negara asal cerita 1001 malam ini kemarin telah habis di bantai amerika. kasihan ya
ReplyDeleteTinggalkan kisah masa lalu, yang penting kita tetap bisa menjadi abunawas yang cerdik dan memanfaatkannya dalam kebaikan.
selalu menarik ceritanya untuk di baca
ReplyDeletehehehe,,, pasti merah tuh muka si raja n menterinya..
ReplyDeleteHahahahaha ada ada aja abu nawas... pake kata kata yang halus tapi berguna
ReplyDeletewah pintar banget tuh abunawas mengelak. Sumpah saya tertawa habis-habisan saat membaca endingnya.
ReplyDeletewaduh raja ternyata ayam betina :p
ReplyDeleteHe... X 9.
ReplyDeleteAyam betina menjadi Raja, kehidupan masyarakatnya pasti tidak karuan ya ?
Salam
"Ejawantah's Blog"
ha ha ha
ReplyDeletekeren artikelnya
hehehe dongeng yang menghibur hati, senang sekali tiap hadir disini,,,,
ReplyDeleteAbu Nawas cerdik benar,,,,
bagus abu nawas..=))
ReplyDeletesalam persahabatan
ReplyDeleteabu nawas memang hebat bercerita
hahaha...emang enak tu si baginda dan menteri2nya dianggap ayam betina...salam kenal kawan
ReplyDeleteada ga anggota DPR yang bertelur?
ReplyDeletewah keren,,Sayang aQ banyak ketinggalan cerita dari Abu Nawas.
ReplyDeletehehehe....aneh - aneh saja
ReplyDeleteDitunggu cerita selanjutnya dari kang Abu :)
ReplyDeletesalam persahabatan
ReplyDeleteselalu ada cerita bagus disini
memang disini tempatnya cerita yang menarik
ReplyDeletesalam persahabatan
ReplyDeleteberkunjung siang kawan
met beraktifitas ya
haduu . , ada2 aja . ,
ReplyDeleteDitunggu cerita selanjutnya sob...
ReplyDeletejangan lupa yg kocak lagi ya...he
salam sobat
ReplyDeletelum ada yang baru ya
malam kang...
ReplyDeleteMasih sakitkah....???
Moga ndang sembuh ya..., aku dah kangen cerita barunya lo....:))
matur nuwun....
malam kang...
ReplyDeleteMasih sakitkah...???
Moga ndang sembuh yo.., da kangen cerita berikutnya nh...:)
itu jg bs dijadikan sumber tebakan kenapa ayam jago ga bisa bertelur?hehehe
ReplyDelete